Monday, November 27, 2017

Mengenal "Bullseye"

Istilah ‘Bullseye’ sangat dikenal oleh kru-kru pengeboran lepas pantai. Bukan hanya karena suku katanya yang mudah diingat, namun juga karena fungsinya yang krusial. ‘Bullseye’ pun dikenal juga oleh atlit-atlit memanah atau atlit-atlit menembak karena memang susunan lingkaran atau bentuknya secara umum adalah sama. Beberapa lingkaran yang ditata berurutan secara rapi yang dari ukuran besar ke ukuran kecil yang berakhir dengan sebuah titik di tengah-tengah yang menunjukkan pusat dari semua lingkaran-lingkaran tersebut.


‘Bullseye’ untuk dunia pengeboran pada umumnya dikenal sebagai ‘subsea bullseye’. Alat ini dipasang di BOP (Blow Out Preventer) stack atau di well head yang berfungsi sebagai penunjuk kemiringan dari BOP atau well head tersebut. ‘Bullseye’ dipasang berpasangan yang membentuk sudut 90 derajat secara horizontal agar kemiringan Dapat diketahui secara dua dimensi X dan Y.
‘Bullseye’ dipasang jadi satu dengan badan BOP atau well head secara rigid dimana terdapat kaca pengintip untuk mengetahui dimana letak sebuah metal berbentuk kelereng terhadap titik tengah ‘bullseye’. Lalu siapa yang mengintip? Apabila sebuah BOP dan well head sudah berada di dasar laut, maka tugasnya ROV untuk melihat ‘bullseye’ ini. Letak metal kelereng ini dibaca secara 360 derajat dan jarak dengan titik tengah ‘bullseye’ ditentukan dengan berapa lingkaran metal kelereng ini berada. 
 
Dengan petunjuk ‘bullseye’ ini maka Dapat diketahui kemiringan sebuah BOP, dan begitu pula kemiringan sebuah well head. Apabila BOP sudah ‘duduk’ di atas well head maka Dapat diketahui arah dan besarnya pebedaan kemiringan antara BOP dan well head. Hal ini penting diketahui oleh drilling engineer untuk mengetahui kondisi kondisi kemiringan BOP dengan well head. Begitu pula sebagai bahan referensi untuk seorang DPO (Dynamic Positioning Operator) untuk mencocokkan dengan sinyal yang DPO peroleh dari Lower Flex Joint Angle dari Riser System terhadap well head, baik yang berasal dari sensor elektronik maupun akustik. 

Perlu dicatat bahwa sebenarnya ‘bullseye’ ini adalah cara konvensional namun praktis untuk mengetahui kemiringan suatu benda, yang mana teknologi yang lebih canggih sebenarnya sudah ada seperti yang telah saya sebutkan sebelumnya, yaitu sensor kemiringan yang didapat dari MRU (Motion Reference Unit) yang juga sudah dipasang di badan BOP sehingga Dapat diketahui sudut Lower Flex Joint Angle nya. Informasi kemiringan dapat diketahui secara elektronik (dengan kabel) ataupun akustik (sinyal suara).

No comments: